PEMANTAUAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KABUPATEN BENGKULU UTARA DAN BENGKULU TENGAH

Dampak dari cuaca ekstrim dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan terjadinya banjir dan tanah longsor di wilayah Provinsi Bengkulu, terdapat 2 Kabupaten yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor yaitu Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah. Menindaklanjuti laporan TRC Kabupaten, BPBD Provinsi Bengkulu melalui Bidang Tanggap Darurat langsung melakukan kaji cepat dan meninjau langsung ke lokasi terjadinya banjir, mengumpulkan keterangan dan melakukan koordinasi kepada pihak terkait.

Data yang diperoleh dari Kecamatan Tanjung Agung Palik : Desa Lubuk Gading 3 titik jalan desa tertutup longsor, Desa Tanjung Agung sebanyak 30 KK terendam dan 5 titik longsor jalan lintas Provinsi Kerkap-Tanjung Agung Palik, Desa Sawang Lebar sebanyak 1 KK terendam. Desa Sengkuang sebanyak 11 KK terendam, 1 ekor sapi hanyut, irigasi primer 20 meter jebol mengancam 136 ha lahan pertanian. Desa Lubuk Pendam sebanyak 4 KK terendam. Desa Padang Sepan 16 KK terendam, 2 ekor sapi hanyut. Desa Alun 2 sebanyak 30 KK terendam.

Di Kecamatan Kerkap terdapat Longsor di Desa Tebat Pancur. Desa Tanjung Putus kolam ikan jebol. Desa Talang Jambu 5 rumah longsor dan 4 titik jalan longsor.

Di Kecamatan Air Napal terdapat Desa Tepi Laut sebanyak 12 KK terendam, 1 unit kendaraan roda 4 hanyut. Desa Pasar Palik 3 KK terendam, Desa Talang Kering 1 KK. Desa Lubuk Tanjung 8 KK.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, dan kerugian ditaksir mencapai 600.000.000,-

Menurut Kabid Tanggap Darurat Bapak Erwen Gunadi, SE beliau menyampaikan bahwa BPBD Provinsi Bengkulu telah melakukan assessmen langsung dan melakukan rapat tim TRC Provinsi dan Kabupaten Bengkulu Utara dan Bengkulu Tengah menindaklanjuti dampak dari banjir ini, maka disarankan kepada seluruh BPBD Kabupaten untuk mengaktifkan posko siaga bencana hidrometeorologi di wilayah masing-masing.